Selasa, 26 Juli 2011

Tips Menghindari 10 ‘Dosa’ Manajer Baru

Tips Menghindari 10 ‘Dosa’ Manajer Baru
July 22nd, 2011 | By Muhammad Hidayat Kusprihanto | Category: Tips Karir

Your webmaster search is: Tip-tipsmenjauhi dosa

F. John Reh, pakar manajemen dan penulis buku Business: The Ultimate Resource, memberikan sejumlah saran agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sering dan biasa dilakukan para manajer baru. Menurut About.com, “50% manajer baru tidak menerima pelatihan dari perusahaan sebelum mengemban jabatan baru mereka“. Berikut ini tips menghidari 10 ‘dosa’ Manajer Baru, agar Anda dicintai sekaligus dihormati di lingkungan perusahaan Anda :

1. Tahu Segalanya. Prestasi kerja yang outstanding memang salah satu faktor yang mengantar Anda ke kursi manajer. Tapi ini belum mengindikasikan Anda tahu segalanya. Anda masih awam dalam menjalankan tugas manajerial yang penting : mengelola bawahan yang memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda-beda. Jadi, buka pikiran dan dengarkan masukan dari anak buah. Setelahnya Anda akan tahu, masih ada hal yang perlu Anda perlajari.

2. Perubahan Total. Boleh saja memiliki ide brilian untuk menggenjot kinerja divisi atau unit kerja Anda. Tetapi jangan lantas merepotkan seluruh dunia dengan melakukan perombakan total, termasuk di dalamnya mekanisme dan budaya kerja. Berada di kursi pemimpin bukan berarti menyesuaikan segalanya denan style Anda. Lakukan perubahan secara bertahap agar orang-orang di sekeliling Anda tidak kaget. Jelaskan keuntungan yang akan diperoleh bila melakukan prosedur kerja dengan cara Anda.

3. Tidak Melindungi. Atas, selain bertugas sebagai ‘mandor’ juga berperan sebagai ‘kepala keluarga’. Artinya, bukan hanya menuntut kinerja terbaik dari anak buah, Anda juga mesti membela kepentingan mereka. Misalnya, mempertahankan nama baik divisi atau unit kerja kala mengalami kegagalan proyek. Atau memperjuangkan kenaikan gaji bagi karyawan berprestasi. Tidak ‘pasang badan’ demi bawahan bisa membuat Anda kehilangan loyalitas dan respen dari mereka.

4. Bersikap Bossy. Sikap bossy bukanlah cara efektif untuk mendatangkan rasa hormat dari anak buah. Tunjukan kepada bawahan bahwa Anda adalah pemimpin yang bisa diandalkan dengan cara melakukan berbagai hal positif dan memberikan teladan.

5. Tidak Pede. Jangan biarkan rasa tidak percaya diri mengahalangi Anda menunjukkan performa kerja terbaik Anda. Percayalah, perusahaan tidak akan menempatkan Anda pada posisi manajer kalau merasa Anda belum mampu menerimanya.

6. Tak Peduli. Bekerja selama bertahun-tahun dengan para rekan kerja bukan berarti Anda sudah mengenal diri mereka luar dalam. Terlebih, Anda saat ini menempati posisi sebagai atasan mereka. Sebagai manajer, Anda harus tahu apa saja yang bisa mempengaruhi performa anak buah dalam bekerja. Dengan demikian Anda akan mampu memotivasi bawahan serta menerapkan teknik manajerial yang tepat.

7. Menjauhi Atasan. Menjadi manajer baru mengharuskan Anda menghadapi situasi kerja dan daftar tugas yang serba baru. Makanya, jangan heran bila hampir seluruh waktu Anda terkuras habis dalam proses adaptasi. Tapi, meski sibuk luar biasa, jangan sampai Anda alpa menemui atasan untuk memberikan update laporan dan meminta masukan berharga. Berkonsultasi dengan bos adalah cara terbaik untuk mengasah kemmapuan menajerial Anda.

8. Menghindari Masalah. Jangan sekali-sekali ‘buang badan’ terhadap masalah yang dihadapi divisi Anda. Mencari jalan keluar terbaik dari masalah yang dihadapi dan memastikan langkah tersebut dilakukan dengan benar adalah tugas Anda sebagai pemimpin. Jangan khawatir, Anda masih boleh kok meminta masukan dari orang lain untuk memudahkan proses pengambilan keputusan.

9. Jaga Image. Anda boleh kok menampilan emosi di hadapan anak buah. Manajer juga manusia. Boleh saja sesekali tertawa terbahak-bahak atau menunjukan rasa senang dan sedih karena suatu hal. Sikap ini justru menunjukan pada bawahan bahwa Anda tidak kaku dan memiliki sisi ‘manusiawi’. Anda bukan manajer robot bukan? Hal ini akan membuat mereka merasa nyaman bekerja bersama Anda.

10. Tak Bertanggung Jawab. Suka atau tidak, sebagai seseorang manajer, Anda bertangungjawab terhadap berbagai hal yang terjadi dalam divisi atau unit kerja Anda. Tugas Anda adalah membina komunikasi yang baik antar anggota tim supaya tak satu pun perkara yang luput dari pengamatan Anda. Atur pula langkah untuk mengantisipasi masalah yang mungkin muncul. Kian tinggi jabatan, kian besar pula tanggung jawab Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guruku

Guru yang baik bukan hanya yang bersertifikasi. Guru yang baik bukan hanya mereka yang suka bermake up ria. Guru yang baik bukan h...